Begini Persiapan Isoter di 3 Provinsi untuk Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Belum lama ini, pemerintah mengimbau masyarakat yang positif Covid-19 namun tidak bergejala ataupun bergejala ringan agar tak perlu dirawat inap di rumah sakit.
“(Pasien) cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat (isoter), serta memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia, atau melapor ke Puskesmas terdekat,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari siaran pers pada Minggu (6/2/2022).
Terkait tempat isolasi terpusat, Kemenkes menyebut Pulau Jawa dan Bali sudah siap. Terutama untuk tiga provinsi yang berpotensi mengalami lonjakan kasus signifikan seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Berdasarkan data terkait fasilitas isoter yang diterima MNC Portal hari ini, DKI Jakarta memiliki 2.167 kapasitas yang belum terpakai. Rencananya, masih akan dibutuhkan 2-3 kali lipat lagi. Kemudian, kapasitas fasilitas isoter di Jawa Barat telah tersedia 1.329.
Sementara di Provinsi Banten, fasilitas isoter telah terisi sebesar 70,17 persen, sehingga kapasitasnya tersisa 207. Masih dibutuhkan 2-3 kali lipat yakni sekira 1.388 hingga 2.082 tempat tidur.
“Dengan (melakukan isolasi mandiri atau menggunakan fasilitas isoter), kita dapat mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan, serta membantu menyelamatkan orang lain yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” kata dr. Siti.
Adapun kriteria pasien tidak bergejala atau asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis. Kemudian gejala ringan yaitu pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit, dan saturasi oksigen >95 persen.
Gejala umum lain yang mungkin muncul yakni demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia, dan nyeri tulang. Gejala tidak spesifik lain seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).
“(Pasien) cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat (isoter), serta memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia, atau melapor ke Puskesmas terdekat,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari siaran pers pada Minggu (6/2/2022).
Terkait tempat isolasi terpusat, Kemenkes menyebut Pulau Jawa dan Bali sudah siap. Terutama untuk tiga provinsi yang berpotensi mengalami lonjakan kasus signifikan seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Berdasarkan data terkait fasilitas isoter yang diterima MNC Portal hari ini, DKI Jakarta memiliki 2.167 kapasitas yang belum terpakai. Rencananya, masih akan dibutuhkan 2-3 kali lipat lagi. Kemudian, kapasitas fasilitas isoter di Jawa Barat telah tersedia 1.329.
Sementara di Provinsi Banten, fasilitas isoter telah terisi sebesar 70,17 persen, sehingga kapasitasnya tersisa 207. Masih dibutuhkan 2-3 kali lipat yakni sekira 1.388 hingga 2.082 tempat tidur.
“Dengan (melakukan isolasi mandiri atau menggunakan fasilitas isoter), kita dapat mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan, serta membantu menyelamatkan orang lain yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” kata dr. Siti.
Adapun kriteria pasien tidak bergejala atau asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis. Kemudian gejala ringan yaitu pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit, dan saturasi oksigen >95 persen.
Gejala umum lain yang mungkin muncul yakni demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia, dan nyeri tulang. Gejala tidak spesifik lain seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).
(tsa)